Kudus-Sebanyak 250 peserta dari masing masing Alumni pelatihan Balai Kerja mulai tahun 2009-2014 ikuti acara, Gathering dan Training Motivasi di aula Pandopo Kabupaten Kudus, Kamis 20/11. Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT BLK DINSOSNAKERTRANS Kudus, sebagai wujud meningkatkan kualitas dan produktivitas serta kompetensi tenaga kerja melalui daya dorong yang berupa semangat.
Sajad, Kepala Kantor UPT BLK, mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi masalah ketenaga kerjaan yang semakin kompleks dengan jumlah pengangguran secara akumulatif. Maka dari itu untuk meningkatkanKualitas tenaga kerja perlu adanya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga dapat mengurang angka pengangguran. ''Dari sekian banyaknya peserta, sekitar 25 ribu yang telah dilatih oleh Instruktur, hanya 65% yang berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi dalam mengembangkan usahanya,''Ujar Sajad.
Wakil Bupati Kudus, H.Abdul Hamid juga memberikan apresiasi kepada para Alumni pelatihan balai kerja Kabupaten Kudus. ''Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara dengan SLTP dan SMA, yang biasanya memiliki ketrampilan rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,''Ungkap Abdul Hamid
@Rya
Sajad, Kepala Kantor UPT BLK, mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi masalah ketenaga kerjaan yang semakin kompleks dengan jumlah pengangguran secara akumulatif. Maka dari itu untuk meningkatkanKualitas tenaga kerja perlu adanya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga dapat mengurang angka pengangguran. ''Dari sekian banyaknya peserta, sekitar 25 ribu yang telah dilatih oleh Instruktur, hanya 65% yang berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya motivasi dalam mengembangkan usahanya,''Ujar Sajad.
Wakil Bupati Kudus, H.Abdul Hamid juga memberikan apresiasi kepada para Alumni pelatihan balai kerja Kabupaten Kudus. ''Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara dengan SLTP dan SMA, yang biasanya memiliki ketrampilan rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,''Ungkap Abdul Hamid
@Rya