Kudus-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Indonesia cabang Kudus, menolak Kenaikan harga BBM, Kamis 20/11. Aksi damai yang diselenggarakan di depan Gerbang Pandopo, Kabupaten Kudus ini sebagai bentuk kekecewaannya terhadap kebijakan pemerintah.
Sobakhur Surur, Ketua HMI Cabang Kudus menganggap kenaikan BBM dijadikan sebagai langkah awal dalam memenjarakan perekonomian berbasis kerakyatan dan secara parsial di bimbing menuju liberal yang dikendalikan asing. "Padahal harga minyak mentah jenis Brent tercatat turun Uss 3,6 atau 4,4 persen menjadi uss 77,52 per barel, berada di level terendah selama 4 tahun,"Ujarnya.
Sasaran lokasi yang dijadikan pengantar aspirasi tidak hanya di depan gerbang Pandopo Kabupaten Kudus, tetapi mereka juga mendatangi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dengan adanya kenaikan BBM, mereka juga menuntut pemerintah saat ini. "Perbaikan transportasi kota Kudus, sistem gaji kepada seluruh supir angkutan transportasi darat dan pembrantasan mafia BBM yang selama ini justru dilindungi dan sudah tercium indikasi untuk bagi hasil,"Ujarnya
@Rya/Admin